Komisi X DPR Menyayangkan Pengembangan Pariwisata di NTB Terabaikan
Komisi X DPR sangat menyayangkan potensi pariwisata yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya Lombok tidak tergarap dengan baik sehingga peluang pengembangan pariwisata di NTB ini terabaikan. “Karena masih ada kendala yang dihadapi yaitu masalah infrastruktur dan masalah kesiapan masyarakat atau dukungan masyarakat terhadap penciptaan iklim yang kondusif dalam memajukan pariwisata,” kata ketua tim Zulfadhli (F-PG) kepada Tim Parle usai meninjau obyek wisata unggulan di Provinsi NTB, Jum’at (2/12).
Menurutnya, dua masalah ini harus menjadi prioritas oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB kalau mau menempatkan pariwisata ini menjadi sektor unggulan.
Khusus untuk infrastruktur, jelasnya, memang ini perlu dukungan dana yang besar dari pemerintah pusat. “Karena pariwisata ini ‘kan hulu dari berbagai sektor lainnya termasuk sektor transportasi perlu dukungan, dan pekerjaan umum (PU) ini juga harus memberikan porsi yang besar untuk memajukan pariwisata di NTB ini,” tuturnya.
Oleh karena itu, kata Zulfadhli, Pemprov NTB harus lebih proaktif untuk dapat meyakinkan pemerintah pusat bahwa Pemprov NTB perlu dukungan dana yang besar dari pemerintah pusat dalam rangka menunjang percepatan pembangunan infrastruktur untuk NTB.
Pemprov NTB juga harus mampu membuat kondisi yang kondusif untuk masyarakat supaya bisa mendukung program pariwisata. Karena selama ini kita lihat masih banyak kelompok-kelompok masyarakat yang masih belum mendukung program pariwisata yang ada di NTB. “Mungkin ini perlu adanya pendekatan-pendekatan atau terapi khusus dari Pemprov NTB agar mereka bisa sadar bahwa sektor pariwisata ini juga akan berdampak terhadap pengembangan ekonomi rakyat,” jelasnya.
Dia berharap Pemprov NTB akan lebih giat lagi untuk memajukan sektor pariwisata ini dengan memajukan industri pariwisata, khususnya pengembangan di daerah khusus pariwisata di NTB. Karena tahun 2012 NTB merupakan tahun puncak Visit Lombok – Sumbawa, maka Pemprov NTB harus lebih gencar lagi mempromosikannya dalam negeri dan luar negeri, tambahnya.
Terkait dengan masalah target wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus), Zulfadhli mengatakan, itu tidak terlalu sulit kalau hanya target satu juta wisman dan wisnus karena tahun 2011 saja mencapai 850 wisman dan wisnus. “Saya yakin dan optimis tercapai kalau untuk mencapai satu juga wisman dan wisnus. Kalau perlu targetnya bisa mencapai dua kali dari tahun 2011, supaya bisa mengejar ketertinggalan pariwisata Lombok dari Bali. Kalau Bali bisa tujuh juta per tahun, paling tidak imbasnya ke Lombok,” kata Zulfadhli.
Intinya dari hasil kunjungan spesifik ini, Komisi X DPR akan segera merekomendasikan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mengambil langkah-langkah dalam rangka mendukung Program Visit Lombok – Sumbawa tahun 2012, dan NTB menjadi daerah tujuan wisata kedua di Indonesia setelah Bali, ujarnya.
Kunjungan Spesifik Komisi X DPR ke Provinsi NTB terdiri atas 11 orang yang dipimpin Zulfadhli (F-PG) dari sejumlah anggota lintas fraksi, yakni Yunus Roichan, Jefirstson R. Riwu Kore, Sholeh Soe’Aidy, dan Nurul Qomar (F-PD); Selina Gita (F-PG); Irsal Yunus dan Guruh Irianto Sukarno Putra (F-PDI Perjuangan); Tb. Soenmandjaja (F-PKS); Hisyam Alie (F-PPP); dan Djamal Azis (F-Partai Hanura). (iw)/foto:iw/parle.